ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dunia ini diibaratkan ladang dimana kita menanam. Apapun yang kita tanam
sekarang ini, maka kita akan menuainya suatu saat nanti. Apabila kita
menanam kebaikan maka di akhirat kelak kita akan mendapatkan kebaikan
pula. Jika kita menanam keburukan maka di akhirat kita akan mendapatkan
siksaan.
Semua yang kita miliki adalah milik Allah jadi kita tidak memiliki hak
atas itu. Bahkan kita pun akan kembali pada-Nya. Allah adalah Maha Kuasa
dan Maha Segalanya sehingga tidak pantas bagi kita menyombongkan yang
bukan milik kita. Sombongmu akan menghapus amalnya selama 70 tahun
sehingga semua itu akan menjadi sia-sia.
Hampir setiap orang takut untuk mati. Bahkan mereka ingin hidup tidak
hanya satu kali. Meskipun demikian, setiap orang pasti ingin masuk ke
dalam surga karena ingin merasakan kenikmatan yang luar biasa dari
Allah. Oleh karena itu, tanamlah kebaikan agar kita menuai kebaikan
juga.
Tidak mudah untuk kita masuk ke dalam surga. Tidak ada keburukan yang
ada di dalam surga. Kesombongan, bangga, fitnah, iri hati, hasut, dan
perilaku buruk lainnya tidak akan kita temukan di dalam surga.
Berbeda dengan neraka. Di dalamnya terdapat banyak kesengsaraan dan
kepedihan yang akan dirasakan oleh penghuni neraka. Penghuni tempat ini
adalah orang yang sombong, sering memfitnah, berbohong, iri hati, dan
perbuatan dosa lainnya.
Apabila di dunia kita melakukan perbuatan dosa tersebut, maka janganlah
berangan-angan untuk masuk ke dalam surga. Instropeksi dirilah mengenai
apa sajayang telah kita lakukan selama ini. Apakah yang kita lakukan
selama ini sudah sesuai dengan ajaran Islam. Tanamlah bibit yang baik
agar kita mendapatkan kebaikan pula. Inilah hadits tentang sombong.
Rasulullah pernah bersabda bahwa seseorang tidak akan masuk surga jika
ia memiliki rasa sombong, meskipun sekecil biji sawi.
Suatu hari, terdapat ulama besar yang ahli dalam mengetahui isi hati
seseorang. Ia bertemu dengan beberapa ulama besar lainnya. Semua ulama
disambut dengan baik dan dipersilahkan untuk masuk. Tapi terdapat satu
ulama yang tidak dipersilahkan masuk dan dibiarkan saja di luar rumah.
Setelah semua ulama itu pulang, tibalah saatnya satu ulama tadi
dipanggil. Namun sang ahli isi hati itu hanya diam tanpa menghiraukan
ulama tadi. Hingga akhirnya, ulama itu berani berbicara pada sang ahli
mengenai alasannya ia mendiamkan sang ulama.
Kemudian, sang ahli menjawab bahwa ia tidak bermaksud mendiamkannya atau
bahkan sombong terhadapnya. Tapi ia telah diberi tahu oleh Allah
mengenai keadaan yang sesungguhnya sang ulama. Oleh karena itu, ia ingin
berbicara empat mata dengannya saja.
Sang ahli itu pun mengatakan jika ia tahu bahwa sang ulama itu merupakan
seorang ulama yang sudah besar, memiliki santri ribuan, terkenal di
penjuru negeri, orasi-orasi yang dapat menyebabkan semangat berjuang,
bahkan ia juga tahu jika sang ulama adalah ahli ibadah, sholat,
berpuasa, dan sering membantu para fakir miskin. Inilah ciri-ciri orang
sombong menurut Islam.
Tapi sang ahli itu berkata jika ladang di dalam hatinya itu tandus. Saat
sang ulama menjadi kyai, ia pun bangga, saat banyak orang yang
menyanjungnya, ia juga bangga. Rasa bangga inilah yang kemudian
menghapuskan semua amalan yang pernah ia lakukan. Sombong dalam
Al-Qur’an merupakan larangan yang tegas karena dapat mengantarkan kita
pada neraka.
Sang ahli itu mengingatkan bahwa Rasulullah saja tidak pernah menyombongkan diri meskipun sudah dijamin masuk surga.
Sumber : kumpulanmisteri.com
0 Response to "Amal Selama 70 Tahun Akan Terhapus Oleh Kesombonganmu, Bantu Share Ya."
Posting Komentar